MOBIL BEKAS : Kegunaan peredam kejut adalah mengatur pergerakan yang timbul dari suspensi, terutama kerja per, menjaga stabilitas chassis dan badan mobil walau melalui jalan bergelombang. Ini bukan tugas yang mudah, dan di 'dunia nyata', umur peredam kejut tidak sepanjang umur kendaraan Anda. Tetapi bagaimana mengetahui peredam kejut Anda sudah harus diganti?
Pertama, periksa peredam kejut yang ada di bagian bawah mobil Anda. Jika ada rembesan oli, entah itu di bagian luar tabung atau di batang piston, maka itu saatnya Anda mengganti peredam kejut. Apakah bagian luar tabung Anda penyok? Itu tandanya terbakar.
Kedua, tekan dan lepaskan salah satu sudut mobil. Peredam kejut yang masih berfungsi baik akan segera kembali. Bila mobil butuh waktu beberapa saat untuk berhenti, itu tandanya peredam kejut mobil Anda sudah tidak efektif.
Cara lain untuk meneliti keefektifan peredam kejut Anda adalah dengan mengendarai ke parkir area yang luas, tekan gas hingga kecepatan 100 km/jam, dan injak rem mendadak. Ketika kendaraan berhenti, apakah bagian depan mobil Anda tetap meluncur seperti burung diatas permukaan gelas? Jika iya, sudah waktunya untuk peredam kejut baru.
Pada dasarnya perawatan peredam kejut tidaklah sulit. Semuanya bisa dilakukan sendiri tanpa harus pergi ke bengkel. Seperti ganti oli, pengecekan peredam kejut juga bisa dilakukan berkala, yaitu setiap 20.000 km atau 1 tahun, sehingga kondisinya selalu terkontrol. Biasanya kerusakan peredam kejut selalu terjadi karena perilaku kasar dari pemakai dan tidak pernah dibersihkan.
Baik shockbreaker yang menggunakan oli maupun gas, perawatannya hampir serupa. Berikut tips untuk perawatan:
1. Hindari penggunaan pengencang baut yang menggunakan listrik (berbentuk seperti pistol) karena akan merusak ulir batang piston. Yang benar adalah dengan menggunakan kunci pas yang dapat disetel torsi maksimum kekencangannya. Kunci pas biasa juga bisa digunakan asal jangan terlalu keras, harus pakai feeling
2. Jangan menjepit batang piston menggunakan tang saat pemasangan atau melepaskan komponen. Penggunaan tang dapat menyebabkan baret pada batang piston yang akan merusak seal seal piston pada saat bekerja.
3. Pengencangan baut jangan dilakukan disaat mobil masih didongkrak, harus diturunkan dulu, didorong maju mundur kira-kira satu meter, baru kemudian dikencangkan.
4. Perhatikan kebersihan batang piston, karena kotoran pada batang piston akan mengakibatkan baret yang akan merusak katup-katup piston disaat bekerja.
Selain langkah-langkah diatas, ada baiknya juga Anda periksa kerusakan yang terjadi pada shockbreaker Anda, seperti kebocoran. Juga dapat dilakukan dengan meraba kondisi ban, apakah bergelombang atau tidak.
Yang penting, jangan ambil resiko dengan peredam kejut Anda. Bila tidak efektif, peredam kejut akan meminta lebih dari sekadar uang Anda.(kpl/nzr/sdi)
Pertama, periksa peredam kejut yang ada di bagian bawah mobil Anda. Jika ada rembesan oli, entah itu di bagian luar tabung atau di batang piston, maka itu saatnya Anda mengganti peredam kejut. Apakah bagian luar tabung Anda penyok? Itu tandanya terbakar.
Kedua, tekan dan lepaskan salah satu sudut mobil. Peredam kejut yang masih berfungsi baik akan segera kembali. Bila mobil butuh waktu beberapa saat untuk berhenti, itu tandanya peredam kejut mobil Anda sudah tidak efektif.
Cara lain untuk meneliti keefektifan peredam kejut Anda adalah dengan mengendarai ke parkir area yang luas, tekan gas hingga kecepatan 100 km/jam, dan injak rem mendadak. Ketika kendaraan berhenti, apakah bagian depan mobil Anda tetap meluncur seperti burung diatas permukaan gelas? Jika iya, sudah waktunya untuk peredam kejut baru.
Pada dasarnya perawatan peredam kejut tidaklah sulit. Semuanya bisa dilakukan sendiri tanpa harus pergi ke bengkel. Seperti ganti oli, pengecekan peredam kejut juga bisa dilakukan berkala, yaitu setiap 20.000 km atau 1 tahun, sehingga kondisinya selalu terkontrol. Biasanya kerusakan peredam kejut selalu terjadi karena perilaku kasar dari pemakai dan tidak pernah dibersihkan.
Baik shockbreaker yang menggunakan oli maupun gas, perawatannya hampir serupa. Berikut tips untuk perawatan:
1. Hindari penggunaan pengencang baut yang menggunakan listrik (berbentuk seperti pistol) karena akan merusak ulir batang piston. Yang benar adalah dengan menggunakan kunci pas yang dapat disetel torsi maksimum kekencangannya. Kunci pas biasa juga bisa digunakan asal jangan terlalu keras, harus pakai feeling
2. Jangan menjepit batang piston menggunakan tang saat pemasangan atau melepaskan komponen. Penggunaan tang dapat menyebabkan baret pada batang piston yang akan merusak seal seal piston pada saat bekerja.
3. Pengencangan baut jangan dilakukan disaat mobil masih didongkrak, harus diturunkan dulu, didorong maju mundur kira-kira satu meter, baru kemudian dikencangkan.
4. Perhatikan kebersihan batang piston, karena kotoran pada batang piston akan mengakibatkan baret yang akan merusak katup-katup piston disaat bekerja.
Selain langkah-langkah diatas, ada baiknya juga Anda periksa kerusakan yang terjadi pada shockbreaker Anda, seperti kebocoran. Juga dapat dilakukan dengan meraba kondisi ban, apakah bergelombang atau tidak.
Yang penting, jangan ambil resiko dengan peredam kejut Anda. Bila tidak efektif, peredam kejut akan meminta lebih dari sekadar uang Anda.(kpl/nzr/sdi)
Post A Comment:
0 comments: