5 Tips Supaya Keuangan Freelancer Tetap Aman - Di era serba digital ini, menjadi seorang freelancer alias pekerja lepas mulai banyak dipilih orang. Selain bisa bekerja di waktu dan tempat yang fleksibel, seorang freelancer juga dibayar berdasarkan project. Sehingga mereka bebas mengambil banyak project sekaligus dan memiliki penghasilan yang tak terbatas. Terdengar menyenangkan bukan?

Namun di balik sejumlah keuntungan tersebut, ada beberapa risiko yang harus dihadapi para freelancer. Mulai dari penghasilan yang tak pasti, tidak memiliki tunjangan kesehatan, hingga tak punya dana pensiun. Freelancer dituntut untuk mempunyai perencanaan keuangan lebih matang lantaran risiko keuangan yang dihadapi lebih besar ketimbang mereka yang bekerja tetap.

Apabila kamu adalah salah satu dari banyak freelancer, atau baru tertarik untuk terjun ke dunia ini, sebaiknya simak baik-baik 5 tips berikut.

Catat pengeluaran rutin bulanan yang harus dikeluarkan

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencatat seluruh pengeluaran rutin bulanan. Mulai dari pengeluaran untuk kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, bayar cicilan, belanja barang kebutuhan pribadi, pengeluaran untuk kebutuhan investasi, hingga pengeluaran untuk kebutuhan hiburan. Berangkat dari sana, kamu bisa memproyeksikan jumlah anggaran yang dibutuhkan tiap bulannya.

Beri target pemasukan bulanan

Seperti yang telah disebutkan di atas, freelancer bisa memiliki penghasilan yang tak terbatas. Semua tergantung dari banyaknya project yang diambil. Tapi supaya aman, sebaiknya setelah  mencatat pengeluaran bulanan, buatlah target pemasukan setiap bulannya. Misalnya total pengeluaran rutin bulananmu sebesar Rp5.000.000. Maka setidaknya, kamu harus menghasilkan sebesar itu per bulannya. Dengan cara ini, paling tidak kamu tak akan kekurangan uang untuk memenuhi kebutuhan bulananmu. Apabila pemasukan ternyata lebih, kamu bisa mengalokasikannya ke pos investasi.

Biasakan gunakan kontrak kerja

Tanpa kontrak kerja, seringkali detail pekerjaan freelancer menjadi kurang jelas. Mulai dari permintaan klien yang terlalu banyak sehingga jam kerjamu terganggu, pembayaran yang ditunda-tunda, sehingga tarif yang tak mengalami penyesuaian. Supaya terhindar dari masalah-masalah tersebut, sebaiknya kamu menggunakan kontrak kerja setiap menjalani project. Dengan begitu, ada perjanjian tertulis yang berisi informasi-informasi vital seputar kerja sama kamu dan klien.

Jangan lupakan dana darurat

Ini yang seringkali dilupakan oleh para freelancer. Padahal, risiko keuangan yang dihadapi oleh para pekerja lepas jauh lebih besar. Walaupun sudah membuat target pemasukan, mungkin ada kalanya project yang dikerjakan ternyata di bawah target awal. Sering juga terjadi klien terlambat membayar invoice.  Jadi untuk menjaga-jaga, sebaiknya sisihkan 10% penghasilan untuk dana darurat.

Manfaatkan pinjaman tanpa slip gaji

Freelancer juga manusia. Kamu pasti pernah juga mengalami situasi di amna membutuhkan dana tambahan. Tapi sayangnya, banyak freelancer yang merasa kesulitan ketika mengajukan pinjaman ke lembaga pinjaman. Pada umumnya, lembaga pinjaman memberi persyaratan berupa slip gaji pada calon peminjam. Nasabah yang punya gaji bulanan dianggap lebih  bisa dipercaya karena punya penghasilan tetap, sehingga risiko kredit macet semakin minim. Sedangkan freelancer sendiri tak punya slip gaji. Sebagai solusinya, kamu bisa memanfaatkan layanan pinjaman yang persyaratannya bisa berupa rekening yang kamu gunakan untuk pemasukan bulanan. Misalnya seperti pinjaman online dari Kredivo.

Dengan menerapkan kelima tips di atas ketika memutuskan untuk menjadi freelancer, kamu tak cuma bebas untuk bekerja kapan saja dan dimana saja. Tapi, kamu juga bebas dari masalah keuangan!

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: