Jangan Sembarangan Makan! Ibu Hamil Perlu Menghindari Beberapa Makanan Ini - Ibu hamil memang diharuskan menjaga setiap nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya. Sebab, kesehatan ibu juga mempengaruhi kesehatan janin. Apabila asupan makanan tidak diperhatikan dengan baik, tentu bisa mengancam kesehatan ibu dan juga janin yang dikandungnya.
Ada beberapa makanan yang disinyalir berbahaya karena mengandung bakteri, parasit atau bahan berbahaya lainnya. Kesimpulannya adalah makanan dapat menjadi berbahaya bila terkontaminasi bakteri dan parasit, seperti :
Gejala awal bisa dirasakan dengan merasa kelelahan, nyeri di bagian otot, sakit tenggorokan, juga demam.
Untuk menghindarinya, sebaiknya pastikan sayur, buah, dan daging tercuci dengan bersih sebelum diolah.
Kelelahan, demam, nyeri kepala, nyeri otot, hingga pembengkakan kelenjar getah bening merupakan rangkaian gejala yang bisa dirasakan akibat infeksi ini. Dampaknya pada bayi, ada kemungkinan bayi menderita infeksi mata, kejang-kejang, penyakit kuning, sampai pembesaran hati dan limpa.
Ikan laut emang bagus sekali untuk memenuhi nutrisi ibu hamil. Namun, dengan kondisi laut saat ini yang sudah tercemar dengan dampak kerusakan lingkungan, ibu hamil tetap perlu waspada. Ditambah, ada beberapa jenis ikan laut yang merkurinya tinggi, misalnya ikan makerel, todak, tuna, dan marlin.
Dampak dari paparan merkuri ternyata juga cukup serius. Bisa memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf bayi, serta berpengaruh pada penglihatan, serta perkembangan motorik sensorik dan kognitif seorang anak.
Sebaiknya untuk ibu hamil, pilihlah jenis ikan dengan merkuri rendah, seperti udang, nila laut, salmon, atau sarden. Tapai tidak boleh berlebihan juga, batasi hanya 340 gram tiap minggunya.
Untuk menjaga ibu hamil dan janin tetap sehat, usahakan untuk memasak semua daging olahan sampai benar-benar matang. Kalau tidak, bakteri seperti Salmonella, Campylobacter, E.coli, juga parasit bisa mengancam. Bakteri tersebut bisa ada mengontaminasi daging yang kurang matang.
Khusus makanan di luar rumah seperti sushi, sashimi, atau steak yang tidak terlalu matang sebaiknya dilupakan ibu hamil selama masa kehamilan. Demi keselamatan janin yang ada di kandungan.
Baca Juga: Kaya Serat dan Baik untuk Kesehatan, Ini Dia Jenis-jenis Gandum dan Manfaatnya!
Bakteri Salmonella sering terdapat pada telur yang kurang matang atau setengah matang. Bila dikonsumsi ibu hamil, dapat menyebabkan perut mual dan berujung pada diare disertai muntah-muntah. Bila sudah seperti itu, ibu hamil bisa kekurangan cairan dan mengalami dehidrasi. Dehidrasi tidak disarankan bagi ibu hamil.
Keju yang tidak mengalami proses pasteurisasi cenderung lebih lembab dan berbahaya untuk dikonsumsi ibu hamil. Kondisi lembab itulah yang memicu bakteri Listeria dapat tumbuh bahkan berkembang di dalam keju. Keju dengan tekstur keras, kering dapat dipilih ibu hamil daripada keju yang basah. Misalnya seperti keju cheddar, ricotta, paneer, cottage, atau mozarella.
Hati memang favorit sebagai besar orang, termasuk jeroan lainnya. Namun, hati-hati dengan hati atau makanan yang mengandung hati. Di dalam hati, kandungan vitamin A nya sangat tinggi dan itu berpotensi mengancam janin bila asupannya berlebihan. Menghindarinya, bisa dengan mengkonsumsi hati tidak berlebihan, tidak terlalu sering, dan porsi dalam batas wajar.
Kembali ke pembahasan tentang makanan yang harus dicuci dengan bersih karena berpotensi terkontaminasi bakteri dari tanah atau air. Selalu pastikan sayuran dan buah yang ibu hamil konsumsi sudah benar-benar bersih. Cuci di bawah air yang mengalir juga akan membantu kebersihan lebih optimal.
Buang bagian yang ada cacat seperti lubang gigitan serangga atau menggelembung karena memar. Bisa dipastikan sudah ada jejak hewan atau bakteri di bagian tersebut.
Untuk gejala-gejala khusus yang sulit diatasi sendiri, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan seperti bidan. Sehingga bisa diberikan saran-saran terbaik yang mendukung proses kehamilannya.
Ada beberapa makanan yang disinyalir berbahaya karena mengandung bakteri, parasit atau bahan berbahaya lainnya. Kesimpulannya adalah makanan dapat menjadi berbahaya bila terkontaminasi bakteri dan parasit, seperti :
Listeria Monocytogenes
Bakteri ini terdapat pada tanah dan air sehingga sangat mungkin terkontaminasi pada tanaman ataupun hewan. Bakteri ini bisa dikatakan berbahaya karena bisa dengan mudahnya masuk ke dalam plasenta. Risikonya, bayi bisa saja lahir prematur, terjadi keguguran, atau tak bisa diselamatkan sejak dalam kandungan.Gejala awal bisa dirasakan dengan merasa kelelahan, nyeri di bagian otot, sakit tenggorokan, juga demam.
Untuk menghindarinya, sebaiknya pastikan sayur, buah, dan daging tercuci dengan bersih sebelum diolah.
Toxoplasma Gondi
Bakteri ini terdapat pada paparan kotoran kucing yang sudah terinfeksi parasit toxoplasma gondii. Juga terdapat pada daging yang tingkat memasaknya kurang begitu matang.Kelelahan, demam, nyeri kepala, nyeri otot, hingga pembengkakan kelenjar getah bening merupakan rangkaian gejala yang bisa dirasakan akibat infeksi ini. Dampaknya pada bayi, ada kemungkinan bayi menderita infeksi mata, kejang-kejang, penyakit kuning, sampai pembesaran hati dan limpa.
1. Segala Jenis Ikan Laut Tinggi Merkuri
Ikan laut emang bagus sekali untuk memenuhi nutrisi ibu hamil. Namun, dengan kondisi laut saat ini yang sudah tercemar dengan dampak kerusakan lingkungan, ibu hamil tetap perlu waspada. Ditambah, ada beberapa jenis ikan laut yang merkurinya tinggi, misalnya ikan makerel, todak, tuna, dan marlin.
Dampak dari paparan merkuri ternyata juga cukup serius. Bisa memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf bayi, serta berpengaruh pada penglihatan, serta perkembangan motorik sensorik dan kognitif seorang anak.
Sebaiknya untuk ibu hamil, pilihlah jenis ikan dengan merkuri rendah, seperti udang, nila laut, salmon, atau sarden. Tapai tidak boleh berlebihan juga, batasi hanya 340 gram tiap minggunya.
2. Daging yang Kurang Matang
Untuk menjaga ibu hamil dan janin tetap sehat, usahakan untuk memasak semua daging olahan sampai benar-benar matang. Kalau tidak, bakteri seperti Salmonella, Campylobacter, E.coli, juga parasit bisa mengancam. Bakteri tersebut bisa ada mengontaminasi daging yang kurang matang.
Khusus makanan di luar rumah seperti sushi, sashimi, atau steak yang tidak terlalu matang sebaiknya dilupakan ibu hamil selama masa kehamilan. Demi keselamatan janin yang ada di kandungan.
Baca Juga: Kaya Serat dan Baik untuk Kesehatan, Ini Dia Jenis-jenis Gandum dan Manfaatnya!
3. Telur yang Kurang Matang
Bakteri Salmonella sering terdapat pada telur yang kurang matang atau setengah matang. Bila dikonsumsi ibu hamil, dapat menyebabkan perut mual dan berujung pada diare disertai muntah-muntah. Bila sudah seperti itu, ibu hamil bisa kekurangan cairan dan mengalami dehidrasi. Dehidrasi tidak disarankan bagi ibu hamil.
4. Beberapa Jenis Keju yang Tidak Mengalami Pasteurisasi
Keju yang tidak mengalami proses pasteurisasi cenderung lebih lembab dan berbahaya untuk dikonsumsi ibu hamil. Kondisi lembab itulah yang memicu bakteri Listeria dapat tumbuh bahkan berkembang di dalam keju. Keju dengan tekstur keras, kering dapat dipilih ibu hamil daripada keju yang basah. Misalnya seperti keju cheddar, ricotta, paneer, cottage, atau mozarella.
5. Hati atau Makanan yang Mengandung Hati
Hati memang favorit sebagai besar orang, termasuk jeroan lainnya. Namun, hati-hati dengan hati atau makanan yang mengandung hati. Di dalam hati, kandungan vitamin A nya sangat tinggi dan itu berpotensi mengancam janin bila asupannya berlebihan. Menghindarinya, bisa dengan mengkonsumsi hati tidak berlebihan, tidak terlalu sering, dan porsi dalam batas wajar.
6. Sayuran dan Buah-Buahan yang Mentah atau Kurang Bersih
Kembali ke pembahasan tentang makanan yang harus dicuci dengan bersih karena berpotensi terkontaminasi bakteri dari tanah atau air. Selalu pastikan sayuran dan buah yang ibu hamil konsumsi sudah benar-benar bersih. Cuci di bawah air yang mengalir juga akan membantu kebersihan lebih optimal.
Buang bagian yang ada cacat seperti lubang gigitan serangga atau menggelembung karena memar. Bisa dipastikan sudah ada jejak hewan atau bakteri di bagian tersebut.
Memperhatikan Kebersihan adalah Hal Utama bagi Ibu Hamil
Sebenarnya tak ada yang sangat berbahaya atau menjadikan ibu hamil menjadi parno karena makanan yang ada di sekitarnya. Semuanya bisa dikonsumsi asal benar-benar terjamin kebersihannya. Benar-benar memastikan tingkat kematangannya, dan mengusahakan untuk tidak berlebihan mengkonsumsi sesuatu.Untuk gejala-gejala khusus yang sulit diatasi sendiri, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan seperti bidan. Sehingga bisa diberikan saran-saran terbaik yang mendukung proses kehamilannya.
Post A Comment:
0 comments: