Kenali Remunerasi, Balas Jasa yang Didambakan Para Tenaga Kerja - Pernahkan Anda mengerjakan sebuah tugas yang sebenarnya berada diluar tanggung jawab profesi? Atau mungkin supervisor pernah menyuruh Anda untuk melakukan suatu pekerjaan khusus yang belum pernah dikerjakan sebelumnya?

Jika ya, seharusnya Anda mendapatkan imbalan atau balas jasa dari pekerjaan yang telah diselesaikan di luar gaji pokok. Hal ini dikarenakan perusahaan tempat Anda bekerja memberikan tugas yang sebenarnya diluar dari job desc yang dimiliki. Jadi, karena harus mengerjakan suatu hal khusus tersebut, Anda berhak untuk mendapatkan reward berupa tambahan gaji sebagai bentuk apresiasi.

Bentuk apresiasi berupa imbalan yang diterima pekerja karena melakukan pekerjaan atau kontribusi khusus tersebut dikenal dengan istilah remunerasi. Sebagai karyawan atau tenaga kerja, Anda tentu harus memahami tentang hak yang Anda miliki tersebut.

Tentunya, praktik pemberian tugas di luar tanggung jawab profesi yang telah tertulis dalam kontrak kerja adalah hal yang lumrah terjadi. Untuk itu, kenali tentang apa itu remunerasi dan pahami kapan tenaga kerja berhak menerima imbalan kerja tersebut.

Apa Itu Remunerasi?


Pada dasarnya, remunerasi adalah suatu istilah yang berhubungan dengan dunia kerja. Arti remunerasi sendiri menyangkut pada sistem pemberian upah atau imbalan kepada tenaga kerja yang bersangkutan.

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman maknanya semakin meluas. Alhasil, istilah remunerasi memiliki arti yang cukup beragam, tergantung dari bidang atau konteks pekerjaan atau profesi yang diperbincangkan.

Berdasarkan konteks pemerintahan, remunerasi adalah sistem imbalan atau pemberian upah kepada tenaga kerja yang didasarkan pada nilai atau prestasi kerja. Bertujuan agar sistem kerja dan tata kelola yang terpadu dan bersih dapat tercipta.

Sedangkan arti remunerasi dalam dunia perusahaan adalah sebuah bentuk balas jasa atau apresiasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dari prestasi atau kontribusi yang telah diberikan. Hal tersebut juga dapat diterima oleh tenaga kerja saat berhasil menunjukkan suatu bentuk loyalitas ataupun jasa positif bagi perusahaan.

Dalam pemberian remunerasi, terdapat dua unsur yang biasanya diberikan oleh perusahaan selain gaji atau upah yaitu:

1. Pemberian kompensasi atas kinerja positif yang telah dilakukan oleh tenaga kerja. Umumnya, pemberian kompensasi ini tidak termasuk sebagai pendapatan yang dikenai pajak.

2. Berupa bonus atau komisi. Sebuah imbalan yang diterima tenaga kerja dari perusahaan yang dihitung berdasarkan prestasi atau target kerja yang berhasil dicapai. Jadi, pemberian remunerasi jenis ini bervariasi, tergantung dari persentase hasil penjualan atau prestasi kerjanya.

Pengertian Remunerasi Berdasarkan Pemaparan Para Ahli

Secara umum, istilah ini diartikan sebagai suatu bentuk imbalan yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja atas prestasi kerja yang berhasil diraih. Akan tetapi, makna dari istilah remunerasi memiliki sedikit variasi berdasarkan pemaparan dari beberapa ahli di bidang yang bersangkutan.

Pengertian remunerasi yang pertama adalah menurut Rosenberg. Rosenberg mendefinisikannya sebagai upah atau manfaat finansial serupa yang diterima oleh seseorang. Pemberian upah atau imbalan remunerasi didasari dari hasil suatu pekerjaan atau tugas tertentu yang telah diselesaikan.

Selanjutnya adalah pemaparan dari Komarrudin. Menurutnya, remunerasi adalah pemberian balas jasa, prestasi balasan, atau hadiah khusus kepada tenaga kerja. Selaras dengan penjelasan Rosenberg, pemberian balas jasa tersebut diberikan atas jasa yang telah dipergunakan atau dilakukan.

Mochammad Surya juga memiliki definisi sendiri mengenai arti remunerasi. Mochammad Surya menjelaskan istilah tersebut sebagai sesuatu yang diberikan pemberi kerja kepada pegawai sebagai bentuk apresiasi atau imbalan atas kontribusi yang sudah diberikan.

Menilik dari penjelasan para ahli tersebut, remunerasi dapat diartikan sebagai bentuk pembayaran, atau imbalan uang kepada tenaga kerja. Pemberian upah tambahan dari hasil kerja yang dilakukan karyawan tersebut ditetapkan oleh aturan yang telah dibuat perusahaan.

Jadi, setiap perusahaan atau organisasi memiliki kebijakannya masing-masing dalam memberikan remunerasi kepada tenaga kerjanya.

Faktor yang Memengaruhi Nominal Remunerasi yang Diberikan Perusahaan


Pemberian imbalan dari remunerasi memang berbeda-beda, tergantung dari kebijakan yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Faktor finansial yang dimiliki perusahaan, kebijakan serikat buruh, tingkat kesulitan pekerjaan, hingga gaya hidup adalah beberapa hal yang paling besar memengaruhi nominal yang bisa diterima oleh pekerja.

Namun, pada dasarnya, terdapat beberapa faktor lain yang secara umum memengaruhi pemberian remunerasi oleh perusahaan.

1. Tinggi Rendahnya Kuantitas Pemberian Remunerasi oleh Perusahaan kepada Para Karyawannya


Sudah pasti jika remunerasi sering diterima oleh karyawan, nilai imbalannya akan menjadi semakin kecil. Namun, saat tidak banyak tenaga kerja yang mampu menerima remunerasi, bukan tidak mungkin perusahaan akan memberikan upah tambahan dengan nominal yang besar.

2. Besaran Remunerasi juga Dipengaruhi oleh Kemampuan Khusus yang Dimiliki Tenaga Kerja 


Tentunya, semakin jarang tenaga kerja yang memiliki skill tersebut, semakin tinggi pula nominal imbalan yang bisa diterima. Untuk itu, jangan ragu untuk mengenalkan kepada perusahaan keahlian khusus yang Anda miliki agar nantinya dapat menjadi remunerasi yang cukup besar.

Tujuan dari Memberlakukan Remunerasi dalam Lingkup Pekerjaan

Berdasarkan pengertian dari remunerasi, bisa disimpulkan beberapa hal positif yang bisa didapatkan oleh, tak hanya tenaga kerja, tapi juga oleh perusahaan. Yang pasti, remunerasi dapat membentuk suatu simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan bagi seluruh pihak yang bersangkutan. Tujuan diberlakukan hal ini yaitu:

1. Memberikan Motivasi kepada Tenaga Kerja

Hal ini guna meningkatkan kualitas serta profesionalisme saat bekerja. Dengan begitu, perusahaan dapat memiliki SDM yang berkualitas dan berkembang dengan lebih cepat dan stabil.

Dengan adanya remunerasi, tenaga kerja juga merasa lebih betah dan loyal saat bekerja dalam suatu perusahaan. Selain memberikan kesempatan untuk bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar bagi karyawan, juga menumbuhkan sikap persaingan kerja yang sehat dan konstruktif.

Alhasil, perusahaan dan tenaga kerja sama-sama menjadi pihak yang diuntungkan dari praktik remunerasi ini.

2. Memperkecil Risiko Terjadinya Korupsi

Remunerasi juga memperkecil risiko terjadinya tindak kejahatan korupsi dan semacamnya. Hal ini disebabkan karena karyawan yang bekerja secara jujur dan berprestasi masih dapat diberikan imbalan yang setimpal pula.

3. Memberikan Karyawan yang Berkualitas dengan Keuntungan Maksimal

Praktik ini juga dipercaya dapat memberikan perusahaan karyawan yang berkualitas dan memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin. Alasannya karena remunerasi meningkatkan kinerja SDM dalam perusahaan tersebut dan perusahaan dapat memberikan imbalan secara efektif dan efisien, tergantung dari jenis pekerjaan atau prestasi yang berhasil diraih oleh tenaga kerja yang bersangkutan.

4. Tingkat Kesejahteraan yang Terpadu

Karyawan yang bekerja di perusahaan dengan sistem ini juga memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih terpadu. Kesejahteraan pekerja itulah yang nantinya dapat menjadi keuntungan bagi perusahaan karena akan mendapatkan performa kerja yang lebih berkualitas.

5. Tata Kelola yang Lebih Jujur dan Bersih

Terakhir, remunerasi memberi kesempatan kepada perusahaan untuk menciptakan tata kelola yang lebih jujur dan bersih dalam hal pemberian imbalan atas prestasi pekerjanya. Dengan beragam tujuan dan manfaat dari praktik remunerasi di atas, perusahaan dan tenaga kerja sama-sama menjadi pihak yang diuntungkan.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memberikan Remunerasi Kepada Tenaga Kerja

Meski memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan dan tenaga kerja, pemberian remunerasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Jika melakukannya kurang tepat, bukan tidak mungkin akan memberikan dampak yang negatif pada lingkungan kerja dan hubungan antar karyawan.

Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memberikan remunerasi kepada tenaga kerja.

Yang pasti, remunerasi yang diberikan kepada tenaga kerja harus sesuai dengan kualitas pekerjaan yang dilakukan. Jika pekerjaan tersebut selesai dengan hasil yang memuaskan, tidak ada salahnya untuk memberikan besaran remunerasi yang tinggi.

Sedangkan, jika tugas tidak terselesaikan sesuai dengan harapan, mengurangi nilai imbalan atau bahkan mencabutnya secara menyeluruh adalah hal yang tepat untuk dilakukan.

Selain itu, Anda juga harus secara tepat memilih tenaga kerja yang berhak mendapatkannya. Jika kurang cermat dalam menilai kinerja yang dilakukan karyawan, bukan tidak mungkin Anda akan diberikan kepada tenaga kerja yang kurang tepat. Hal ini tentu dapat memicu munculnya rasa ketidakpercayaan kepada karyawan lain yang merasa lebih berhak mendapatkannya.

Remunerasi juga dapat Anda berikan kepada karyawan dalam bentuk kenaikan gaji. Dengan menaikkan gaji, loyalitas karyawan akan semakin meningkat dan besar kemungkinan kinerja yang diberikan akan menjadi lebih berkualitas.

Jadi, remunerasi tidak hanya berupa imbalan atau bonus diluar gaji pokok yang Anda berikan kepada tenaga kerja.

Remunerasi Membangun Hubungan yang Lebih Baik Antara Perusahaan dan Tenaga Kerja

Pemberian remunerasi memang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan juga tenaga kerja. Selain dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan, juga dapat meningkatkan hubungan dan loyalitas tenaga kerja dengan perusahaan.

Jadi, praktik remunerasi ini penting untuk Anda implementasikan dalam perusahaan agar dampak positif tersebut dapat didapatkan.

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: