Tinggal di Indonesia, Perlukah Beli Ponsel 5G? - Siapa ‘sih yang enggak pengin internetan ngebut? Pasti tak seorang pun yang rela menahan kesal hanya karena jaringan tersendat saat berinternet ria maupun transfer data.
Nah, teknologi generasi kelima atau 5G (fifth generation) inilah jawaban atas leletnya saat internetan. Tak heran bila produsen ponsel berlomba-lomba memproduksi smartphone yang dilengkapi teknologi 5G.
5G adalah standar telekomunikasi seluler lanjutan yang memberikan kecepatan lebih ketimbang pendahulunya, yakni standar 4G.
Gelombang milimeter ini menggunakan frekuensi 30-300 gigahertz (10-100 kali lebih tinggi ketimbang gelombang radio yang digunakan jaringan 4G/fourth generation dan WiFi).
Lalu, apakah perlu beli ponsel 5G bila masih tinggal di Indonesia? Untuk tahu jawabnya, simak ulasan Cermati.com seputar 5G dan bagaimana kondisi jaringan pendukungnya di Indonesia berikut ini.
Baca Juga: Game Offline Berikut Tak Kalah Seru dengan Game Online, Kamu Harus Coba!
5G yang Ada di 'Smartphone' Tak Bisa Asal Digunakan
Teknologi 5G
Ilustrasi teknologi 5G di kota
Ada 5G, harus ada pula pendukung untuk mengaktifkannya. Artinya kalaupun sebuah ponsel itu dilengkapi teknologi 5G, namun bila tidak didukung infrastrukturnya, maka mustahil jaringan 5G itu bisa digunakan.
Jadi, teknologi standar 5G dalam sebuah smartphone itu baru bisa berfungsi apabila terdapat infrastruktur pendukungnya, yakni frekuensi 5G, spektrum, transportasi, dan soal cloud.
Baca Juga: Cuma Modal Smartphone, 7 Profesi Ini Bisa Raih Penghasilan Besar
Deretan Negara yang Sudah Mendukung Teknologi 5G
Menggunakan 5G
Ilustrasi menggunakan ponsel dengan jaringan 5G
Ada beberapa negara yang sudah mengadopsi jaringan teknologi 5G di dunia ini, di antaranya:
Negara-negara yang siap adopsi 5G tahun 2020:
Terlebih lagi ramainya kualitas 5G yang jadi perbincangan, hingga hampir setiap produsen gadget yang meluncurkan produknya selalu mengiming-imingi gadget teranyarnya telah dilengkapi oleh teknologi 5G!
Lalu, gadget apa saja yang sudah dilengkapi dengan teknologi 5G ini? Berikut deretan ponsel 5G yang sudah ada di Indonesia dijual melalui e-commerce terlepas apakah itu secara resmi atau tidak:
Ponsel 5G yang Siap Meluncur pada 2020:
Palapa Ring atau disebut sebagai ‘tol langit’ ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas jaringan internet hingga daerah-daerah pelosok Nusantara.
Dengan tersedianya infrastruktur serat optik yang mumpuni melalui proyek Palapa Ring ini, maka diharapkan bisa mendorong kemudahan adopsi teknologi. Tentu saja, salah satunya adalah adopsi teknologi generasi kelima atau 5G ini.
Guna makin mempersiapkan mengadopsi 5G, pemerintah juga mengaku akan menuntaskan pembangunan 4.000 BTS pada 2020. Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kemenkominfo, Anang Achmad Latif, seperti dikutip dari kompas.tekno, di tahun 2019 saja sudah ada 500 BTS yang selesai dikerjakan.
Sisanya, sekira 3500 BTS dari target 4 ribuan BTS itu benar-benar sampung pengerjaannya pada tahun depan. Pemerintah saat ini juga masih terus mengkaji mengenai frekuensi, monetasi atau model bisnis, serta valuasi dari spektrum 5G, bersama operator, asosiasi, dan lainnya.
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo, Ismail, mengungkapkan sejauh ini ada tiga frekuensi 5G yang memungkinkan untuk digunakan, yakni 26-28 GHz, 3,5 GHz, dan 700 Bhz-2,3 GHz.
Ketiga frekuensi tersebut mewakili kapasitas data pada tingkat upper (atas), middle (sedang), dan lower (rendah). Menurut dia, frekuensi 3,5 GHz dinilai cocok untuk digunakan 5G, tapi frekuensi ini perlu diharmonisasi lagi karena sudah digunakan untuk satelit.
“Jadi, perlu harmonisasi agar sistem 5G dan satelit itu bisa berjalan beriringan,” kata Ismail seperti dikutip dari katadata.
Tak heran bila Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menganggarkan sekira 4% dari total penerimaan negara bukan pajak (PNBP) atau sebesar Rp16 triliun untuk membeli frekuensi 5G ini. Sekarang, tinggal tunggu realisasi jaringan 5G itu benar-benar bisa digunakan di Indonesia.
Jaringan 5G ini digadang-gadang baru bisa dinikmati masyarakat Indonesia pada 2024 mendatang. Jadi, apakah perlu beli ponsel baru berteknologi 5G yang sekarang ini sudah banyak dijual di pasar Indonesia? Jawabnya tentunya ada di tangan masing-masing orang.
Tapi yang pasti untuk saat ini memang jaringan 5G belum tersedia di Indonesia meski ponsel yang memiliki fitur 5G sudah banyak dijual. Kalau hanya sekadar ingin punya gadget baru biar merasa kekinian ‘sih sah-sah saja beli smartphone terbaru, tapi tetap saja jaringan 5G-nya belum bisa dipakai. Tunggu 5 tahun lagi untuk nikmati 5G, ya? Semoga saja.
Nah, teknologi generasi kelima atau 5G (fifth generation) inilah jawaban atas leletnya saat internetan. Tak heran bila produsen ponsel berlomba-lomba memproduksi smartphone yang dilengkapi teknologi 5G.
5G adalah standar telekomunikasi seluler lanjutan yang memberikan kecepatan lebih ketimbang pendahulunya, yakni standar 4G.
Apa ‘Sih Keunggulan 5G dan Kekurangan 5G ?\
Teknologi seluler generasi kelima, 5G, ini memberikan sejumlah keunggulan dalam menikmati smartphone. Seperti dikutip dari kompas yang dilansir live science, jaringan 5G ini dilengkapi dengan gelombang milimeter.Gelombang milimeter ini menggunakan frekuensi 30-300 gigahertz (10-100 kali lebih tinggi ketimbang gelombang radio yang digunakan jaringan 4G/fourth generation dan WiFi).
Keunggulan jaringan 5G:
Biar Makin Kece, Ini 4 Cara Simple Bikin Foto Liburan Terlihat Aesthetic
- Kecepatan data lebih tinggi karena menggunakan gelombang milimeter yang mudah diserap dedaunan dan bangunan.
- Memiliki kecepatan satu mili per detik untuk transfer data dari telepon ke telepon lainnya.
- Bisa terkoneksi dengan alat lainnya, seperti peralatan rumah tangga, telepon, mobil, dan lainnya.
- Kecepatan jaringan 5G diperkirakan bisa mencapai 800 Gbps per detik. Dengan kecepatan ini, pengguna internet bisa download sekitar 33 film dengan kualitas HD (high definition) dalam hitungan detik.
Kekurangan jaringan 5G:
Butuh banyak BTS (base transceiver station)
Jaringan 5G butuh banyak BTS karena menggunakan gelombang milimeter. Hal ini berbeda dengan jaringan 4G yang masih menggunakan gelombang radio di urutan sentimenter. BTS adalah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator.Radiasi gelombang milimeter energi lebih tinggi
Gelombang milimeter dinilai bisa membahayakan bagi kesehatan seperti luka bakar atau kerusakan termal lainnya apabila terjadi pemanasan yang terlalu banyak. Namun paparan ini hanya rentan terjadi pagi pekerjaan di dekat pemancar frekuensi radio berdaya tinggi.Lalu, apakah perlu beli ponsel 5G bila masih tinggal di Indonesia? Untuk tahu jawabnya, simak ulasan Cermati.com seputar 5G dan bagaimana kondisi jaringan pendukungnya di Indonesia berikut ini.
Baca Juga: Game Offline Berikut Tak Kalah Seru dengan Game Online, Kamu Harus Coba!
5G yang Ada di 'Smartphone' Tak Bisa Asal Digunakan
Teknologi 5G
Ilustrasi teknologi 5G di kota
Ada 5G, harus ada pula pendukung untuk mengaktifkannya. Artinya kalaupun sebuah ponsel itu dilengkapi teknologi 5G, namun bila tidak didukung infrastrukturnya, maka mustahil jaringan 5G itu bisa digunakan.
Jadi, teknologi standar 5G dalam sebuah smartphone itu baru bisa berfungsi apabila terdapat infrastruktur pendukungnya, yakni frekuensi 5G, spektrum, transportasi, dan soal cloud.
Dengan kata lain, jaringan 5G harus compatible dengan media yang digunakan agar bisa berfungsi sebagaiman mestinya. Nah, selama fasilitas yang mendukung fungsi 5G ini belum tersedia, maka teknologi 5G yang ada di setiap ponsel terbaru ini pun juga tak bisa digunakan.Bukan Cuma Programmer, Ada 9 Peluang Karir IT Lainnya Yang Bisa Ditekuni
Baca Juga: Cuma Modal Smartphone, 7 Profesi Ini Bisa Raih Penghasilan Besar
Deretan Negara yang Sudah Mendukung Teknologi 5G
Menggunakan 5G
Ilustrasi menggunakan ponsel dengan jaringan 5G
Ada beberapa negara yang sudah mengadopsi jaringan teknologi 5G di dunia ini, di antaranya:
- Qatar
- Amerika Serikat
- China
- Korea Selatan
- Jepang
- Swiss
- Inggris
- Italia
- Australia
- Kuwait
- Filipina
Negara-negara yang siap adopsi 5G tahun 2020:
- Singapura
- VietNam
- Thailand
- Malaysia
Deretan Ponsel 5G yang Ada di Indonesia
Rasanya selalu saja kepincut setiap ada smartphone baru yang dirilis. Rasanya pengin banget beli HP baru karena berbagai fitur menarik yang ditawarkan, mulai dari kualitas kamera, tampilan layar, body ponsel, dan berbagai fitur lainnya begitu sangat menggoda.Terlebih lagi ramainya kualitas 5G yang jadi perbincangan, hingga hampir setiap produsen gadget yang meluncurkan produknya selalu mengiming-imingi gadget teranyarnya telah dilengkapi oleh teknologi 5G!
Lalu, gadget apa saja yang sudah dilengkapi dengan teknologi 5G ini? Berikut deretan ponsel 5G yang sudah ada di Indonesia dijual melalui e-commerce terlepas apakah itu secara resmi atau tidak:
- Samsung Galaxy S10 5G
- Xiaomi Mi Mix 3 5G
- Huawei Mate 20 X
- Oppo Reno 5G
- Lenovo Z6 Pro
- LG V50 Thing 5G
Ponsel 5G yang Siap Meluncur pada 2020:
- Nokia: Akan rilis ponsel murah teknologi 5G di Mobile World Congress (MWC) pada 24-27 Februari 2020 di Barcelona, Spanyol, dengan harga kisaran Rp7 juta
- Xiaomi: Rencanaya akan ada 10 ponsel 5G yang siap dirilis tahun depan
- Iphone: Rencananya Apple juga akan menyematkan 5G untuk ponsel yang akan diluncurkan pada 2020 mendatang
Palapa Ring Rampung 100%, Indonesia Siap Adopsi 5G?
Pembangunan serat optik yang disebut mega proyek Palapa Ring yang membentang dari barat hingga timur Indonesia telah selesai.Palapa Ring atau disebut sebagai ‘tol langit’ ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas jaringan internet hingga daerah-daerah pelosok Nusantara.
Dengan tersedianya infrastruktur serat optik yang mumpuni melalui proyek Palapa Ring ini, maka diharapkan bisa mendorong kemudahan adopsi teknologi. Tentu saja, salah satunya adalah adopsi teknologi generasi kelima atau 5G ini.
Guna makin mempersiapkan mengadopsi 5G, pemerintah juga mengaku akan menuntaskan pembangunan 4.000 BTS pada 2020. Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kemenkominfo, Anang Achmad Latif, seperti dikutip dari kompas.tekno, di tahun 2019 saja sudah ada 500 BTS yang selesai dikerjakan.
Sisanya, sekira 3500 BTS dari target 4 ribuan BTS itu benar-benar sampung pengerjaannya pada tahun depan. Pemerintah saat ini juga masih terus mengkaji mengenai frekuensi, monetasi atau model bisnis, serta valuasi dari spektrum 5G, bersama operator, asosiasi, dan lainnya.
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo, Ismail, mengungkapkan sejauh ini ada tiga frekuensi 5G yang memungkinkan untuk digunakan, yakni 26-28 GHz, 3,5 GHz, dan 700 Bhz-2,3 GHz.
Ketiga frekuensi tersebut mewakili kapasitas data pada tingkat upper (atas), middle (sedang), dan lower (rendah). Menurut dia, frekuensi 3,5 GHz dinilai cocok untuk digunakan 5G, tapi frekuensi ini perlu diharmonisasi lagi karena sudah digunakan untuk satelit.
“Jadi, perlu harmonisasi agar sistem 5G dan satelit itu bisa berjalan beriringan,” kata Ismail seperti dikutip dari katadata.
Jadi, Perlukah Beli 'Smartphone' 5G?
Saat ini memang fasilitas frekuensi untuk memfungsikan jaringan 5G di Indonesia memang belum tersedia. Namun pemerintah terus mengupakan agar masyarakat bisa menikmati teknologi generasi kelima, 5G, ini.Tak heran bila Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menganggarkan sekira 4% dari total penerimaan negara bukan pajak (PNBP) atau sebesar Rp16 triliun untuk membeli frekuensi 5G ini. Sekarang, tinggal tunggu realisasi jaringan 5G itu benar-benar bisa digunakan di Indonesia.
Jaringan 5G ini digadang-gadang baru bisa dinikmati masyarakat Indonesia pada 2024 mendatang. Jadi, apakah perlu beli ponsel baru berteknologi 5G yang sekarang ini sudah banyak dijual di pasar Indonesia? Jawabnya tentunya ada di tangan masing-masing orang.
Tapi yang pasti untuk saat ini memang jaringan 5G belum tersedia di Indonesia meski ponsel yang memiliki fitur 5G sudah banyak dijual. Kalau hanya sekadar ingin punya gadget baru biar merasa kekinian ‘sih sah-sah saja beli smartphone terbaru, tapi tetap saja jaringan 5G-nya belum bisa dipakai. Tunggu 5 tahun lagi untuk nikmati 5G, ya? Semoga saja.
Post A Comment:
0 comments: