Selain Promosi Tak Maksimal, 4 Hal ini Bikin Bisnis Kuliner Gulung Tikar - Bisnis kuliner masih menjadi salah satu yang paling diminati. Pasar yang luas dan peluang untuk berkembang dengan cepat menjadi daya tarik bisnis yang satu ini. Jika kamu termasuk orang yang tertarik menekuni bisnis kuliner ini, jangan hanya memikirkan keuntungannya saja, tapi pastikan juga memahami dengan baik bahwa bisnis ini juga sangat rentan gulung tikar.
Bisnis yang menjanjikan tidak selalu mudah untuk dijalankan, begitu juga dengan bisnis kuliner. Kamu tentu pernah melihat bagaimana sebuah tempat atau rumah makan begitu mudah berganti dengan rumah makan lainnya, meskipun selama dibuka rumah makan tersebut tampak ramai dan baik-baik saja.
Trend pasar, perubahan selera konsumen, tingkat persaingan yang tinggi, dan berbagai hal lainnya bisa saja menyebabkan bisnis kuliner menjadi sepi, bahkan tutup sekaligus. Hal ini tentu patut kamu cermati dengan baik sejak awal, sebelum akhirnya benar-benar memutuskan untuk menekuni bisnis kuliner dengan serius.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bisnis kuliner begitu rentan gulung tikar. Pebisnis pemula perlu simak ulasannya berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber, antara lain:
Lokasi bisnis merupakan faktor yang paling penting dan akan sangat menentukan kesuksesan sebuah bisnis. Hal ini berlaku untuk semua jenis bisnis, termasuk bisnis kuliner. Jika memilih lokasi yang tepat, maka peluang untuk sukses di bidang yang satu ini tentu akan sangat terbuka dengan lebar. Sebaliknya, lokasi yang salah akan membuat kamu sulit mendapatkan pelanggan di dalam bisnis yang dijalankan.
Namun selalu ada harga untuk sesuatu yang bagus, begitu juga dengan lokasi bisnis ini. Pada umumnya, lokasi-lokasi bisnis yang strategis akan sangat mahal dan harus memiliki budget yang tinggi untuk ini. Jika memilih lokasi yang murah dan kurang strategis, maka resiko gulung tikar ini tentu akan selalu ada.
Tenang, kamu tak perlu khawatir, sebab tak selama hal tersebut berlaku. Kamu bisa menemukan tempat yang strategis dengan harga yang murah asalkan mau melakukan survei ke berbagai tempat dan tak ada salahnya juga untuk melakukan negoisasi kepada pemilik tempat.
Melihat orang lain sukses menjalankan bisnis dengan begitu mudah, ini tentu kondisi yang kerap membuat orang salah perkiraan. Bisnis tidak selalu semudah yang kamu lihat dan pikirkan, terutama bisnis kuliner yang membutuhkan banyak tenaga dan juga waktu.
Bisnis kuliner akan membutuhkan proses pembelian (belanja) bahan baku, proses persiapan (memasak), hingga akhirnya penjualan. Semua ini proses yang panjang dan harus direncanakan dengan matang, apalagi jika kamu berniat untuk membuka bisnis dalam skala yang cukup besar. Jika tidak direncanakan dengan matang dan detail sejak awal, maka bisnis kuliner tidak akan berumur panjang.
Sudah berada di lokasi yang strategis dan tepat, menyediakan berbagai menu yang lezat dengan harga yang layak, namun bisnis masih sepi pembeli. Kondisi seperti ini sangat mungkin terjadi, terutama untuk bisnis kuliner yang baru dibuka. Kamu tidak bisa hanya menjalankan bisnis saja, tanpa melakukan kegiatan promosi yang tepat.
Jika promosi tidak dilakukan dengan maksimal, maka orang tidak akan mengenal bisnis yang dijalankan. Lambat waktu bisa saja bisnis kuliner akan sepi pengunjung dan tidak bisa mendapatkan angka penjualan.
Apa yang kamu jual dan siapa yang akan menjadi pembelinya? Kedua hal ini tentu sangat penting untuk dipertimbangkan sejak awal. Kuliner tertentu mungkin sangat diminati saat ini, namun belum tentu disukai satu atau dua bulan lagi. Tren pangsa pasar selalu berubah-ubah seiring dengan berlalunya waktu, dan kamu harus siap dengan hal tersebut.
Selain itu, penerapan harga jual juga tidak bisa sembarangan. Sebab, kamu perlu menyesuaikan dengan pangsa pasar. Jangan sampai kamu membidik para ramaja dan anak sekolah sebagai pelanggan, namun menjual makanan dengan harga selangit yang akan menghabiskan uang jajan mereka selama sepekan.
Menyediakan banyak menu memang bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam bisnis kuliner, sebab kamu memiliki peluang untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan. Namun hal ini juga bisa menjadi bumerang, sebab semakin banyak menu tentu akan semakin banyak juga modal yang harus dikeluarkan. Selain itu, membutuhkan waktu yang lama juga untuk persiapan (memasak).
Bahkan, kebanyakan bisnis kuliner yang menjual terlalu banyak menu juga bisa membuat kualitas rasa makanan menjadi tidak lagi maksimal, sebab koki terlalu sibuk dengan berbagai menu yang berbeda dalam waktu bersamaan.
Bisnis yang menjanjikan tidak selalu mudah untuk dijalankan, begitu juga dengan bisnis kuliner. Kamu tentu pernah melihat bagaimana sebuah tempat atau rumah makan begitu mudah berganti dengan rumah makan lainnya, meskipun selama dibuka rumah makan tersebut tampak ramai dan baik-baik saja.
Trend pasar, perubahan selera konsumen, tingkat persaingan yang tinggi, dan berbagai hal lainnya bisa saja menyebabkan bisnis kuliner menjadi sepi, bahkan tutup sekaligus. Hal ini tentu patut kamu cermati dengan baik sejak awal, sebelum akhirnya benar-benar memutuskan untuk menekuni bisnis kuliner dengan serius.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bisnis kuliner begitu rentan gulung tikar. Pebisnis pemula perlu simak ulasannya berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber, antara lain:
1. Lokasi yang Salah
Lokasi bisnis merupakan faktor yang paling penting dan akan sangat menentukan kesuksesan sebuah bisnis. Hal ini berlaku untuk semua jenis bisnis, termasuk bisnis kuliner. Jika memilih lokasi yang tepat, maka peluang untuk sukses di bidang yang satu ini tentu akan sangat terbuka dengan lebar. Sebaliknya, lokasi yang salah akan membuat kamu sulit mendapatkan pelanggan di dalam bisnis yang dijalankan.
Namun selalu ada harga untuk sesuatu yang bagus, begitu juga dengan lokasi bisnis ini. Pada umumnya, lokasi-lokasi bisnis yang strategis akan sangat mahal dan harus memiliki budget yang tinggi untuk ini. Jika memilih lokasi yang murah dan kurang strategis, maka resiko gulung tikar ini tentu akan selalu ada.
Tenang, kamu tak perlu khawatir, sebab tak selama hal tersebut berlaku. Kamu bisa menemukan tempat yang strategis dengan harga yang murah asalkan mau melakukan survei ke berbagai tempat dan tak ada salahnya juga untuk melakukan negoisasi kepada pemilik tempat.
2. Mulai Tanpa Persiapan yang Matang
Melihat orang lain sukses menjalankan bisnis dengan begitu mudah, ini tentu kondisi yang kerap membuat orang salah perkiraan. Bisnis tidak selalu semudah yang kamu lihat dan pikirkan, terutama bisnis kuliner yang membutuhkan banyak tenaga dan juga waktu.
Bisnis kuliner akan membutuhkan proses pembelian (belanja) bahan baku, proses persiapan (memasak), hingga akhirnya penjualan. Semua ini proses yang panjang dan harus direncanakan dengan matang, apalagi jika kamu berniat untuk membuka bisnis dalam skala yang cukup besar. Jika tidak direncanakan dengan matang dan detail sejak awal, maka bisnis kuliner tidak akan berumur panjang.
3. Promosi Tidak Maksimal
Sudah berada di lokasi yang strategis dan tepat, menyediakan berbagai menu yang lezat dengan harga yang layak, namun bisnis masih sepi pembeli. Kondisi seperti ini sangat mungkin terjadi, terutama untuk bisnis kuliner yang baru dibuka. Kamu tidak bisa hanya menjalankan bisnis saja, tanpa melakukan kegiatan promosi yang tepat.
Jika promosi tidak dilakukan dengan maksimal, maka orang tidak akan mengenal bisnis yang dijalankan. Lambat waktu bisa saja bisnis kuliner akan sepi pengunjung dan tidak bisa mendapatkan angka penjualan.
4. Pangsa Pasar dan Harga yang Tidak Tepat
Apa yang kamu jual dan siapa yang akan menjadi pembelinya? Kedua hal ini tentu sangat penting untuk dipertimbangkan sejak awal. Kuliner tertentu mungkin sangat diminati saat ini, namun belum tentu disukai satu atau dua bulan lagi. Tren pangsa pasar selalu berubah-ubah seiring dengan berlalunya waktu, dan kamu harus siap dengan hal tersebut.
Selain itu, penerapan harga jual juga tidak bisa sembarangan. Sebab, kamu perlu menyesuaikan dengan pangsa pasar. Jangan sampai kamu membidik para ramaja dan anak sekolah sebagai pelanggan, namun menjual makanan dengan harga selangit yang akan menghabiskan uang jajan mereka selama sepekan.
5. Menyediakan Terlalu Banyak Menu
Menyediakan banyak menu memang bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam bisnis kuliner, sebab kamu memiliki peluang untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan. Namun hal ini juga bisa menjadi bumerang, sebab semakin banyak menu tentu akan semakin banyak juga modal yang harus dikeluarkan. Selain itu, membutuhkan waktu yang lama juga untuk persiapan (memasak).
Bahkan, kebanyakan bisnis kuliner yang menjual terlalu banyak menu juga bisa membuat kualitas rasa makanan menjadi tidak lagi maksimal, sebab koki terlalu sibuk dengan berbagai menu yang berbeda dalam waktu bersamaan.
Post A Comment:
0 comments: